Minggu, 21 Agustus 2011

(Cerpen) Jadi cenat cenut kayak Smash

Matahari bersembunyi dibalik awan hitam sore ini, jakarta terlihat gelap dan suram. di Pasaraya Tanah Abang aku duduk-duduk saja di Lobby timur, menghisap sebatang rokok yang kubeli sebatang dari pedagang asongan, ku perhatikan para kuli yang sering dipanggil potter oleh para penggila belanja di gedung ini, mereka masih sibuk padahal toko-toko sudah pada tutup, aku diam saja, memperhatikan alam pikiranku yang galau, galau karena tersiksa karena ulahku sendiri, memikirkan dia, gadis remaja yang masih duduk di kelas dua SMA, gadis berambut panjang dan cantik, namanya Lia, galau karena sudah dua bulan ini aku sengaja menghilang dari hidupnya, menon aktifkan FB dan Twitterku, HPku dan pindah kosan tanpa diketahuinya. ini semua karena dia, karena ulahnya yang membuatku jengkel. aku jengkel karena setiap kali bertemu tak pernah ada pembahasan lain selain Smash, Smash dan Smash... dia benar-benar penggila Boy Band yang sedang naik daun itu.

Bayangkan, setiap kali dia menelponku, tak pernah ada perhatiannya lagi seperti dulu, yang ada cuma kata-kata gossip mengenai Smash, aku masih ingat kata-katanya.

"Kakak... tadi aku ketemu Morgan di Mall... sumpah ganteng abis..., tau nggak kemarin aku beli posternya Smash, eh temen-temen aku pada suka... lucu banget posternya..."

Aku hanya bisa menarik nafas panjang dan memaksakan diriku untuk mendengar semuanya tentang Smash dari mulutnya.

Seperti dihari itu ketika aku jatuh sakit, aku sudah senang dia datang menjengukku dan membawakanku sekantong plastik buah jeruk kesukaanku, padahal aku tak pernah mengizinkannya untuk memberi apa-apa padaku, lama aku menunggu perhatian darinya, seperti : " jangan lupa rajin minum obat, jaga kesehatan lain kali", atau apalah, eh dia malah langsung bergosip tentang Smash.

"Kakak, Morgan itu ganteng banget ya, ternyata kalo asli dia lebih ganteng dibanding di TV, oh ya aku udah punya kaos bergambar Smash lo, aku beli lima kaos sekaligus, nitip sih sama temen aku yang keBandung kemarin. kakak pengen denger lagunya Morgan gak versi mellownya, yang cinta cenat-cenut ada yang Mellow loh... asik banget dengernya..." Ucapnya yang tak sadar ternyata semua jeruk yang dia bawa habis olehnya sendiri. lagi-lagi aku bersabar dan bersabar.

Seperti di hari ulang tahunku dulu, aku sudah capek-capek izin sama mamanya untuk mengajak dia makan malam direstoran mahal, dan menabung selama enam bulan untuk bisa duduk dimeja makan teromantis seJakarta itu, lama aku menunggunya, sampai restoran itu mau tutup, sampai kue ulang tahun miniku berjamur dan lilinnya mau habis Lia tak muncul-muncul, aku menelponnya.

"Kamu dimana beb?" Tanyaku khawatir.

"Kakak, aku minta maaf, tiba-tiba aja temenku ngajakin nonton konser Smash di Karawaci, temenku bawa mobil, sumpaaaaaah kereeeen bangeeeetc kakak... gila dancenya itu loh kak bagus banget, Morgan cute banget malam ini, aku ampe nangis bisa meliohat mereka secara live... bla...bla...bla..." ucapnya berkicau.

Ku tutup telpon itu dengan sengaja, aku melamun, terdiam lemah, ini hari spesialku, bukannya dia mengucap selamat ulang tahun padaku malah sibuk membahas Smash, malam itu aku keluar dari restoran itu dengan kecewa, kutendang kaleng minuman dipinggir jalan sejauh mungkin, pakaian yang kupinjam secara memohon seperti budak pada raja untuk mendapatkannya kukotori dengan debu jalanan malam itu, dimana Lia yang dulu? kenapa semenjak hadirnya Smash di dunia pertelevisian membuat Lia berubah. tak ada rintik malam ini, ingin sekali aku berteriak dibawah hujan seperti di Film-film, adegan sedih seperti yang kurasa saat ini. ah... sudahlah.

Semenjak itu aku memutuskan untuk lari dari hidupnya, pindah kerja, pindah kos, ganti nomor dan ganti FB dan Twitter, didekatnya aku hanya jadi boneka mainannya yang mau diajak cerita ini itu tentang idolanya, aku tak bisa terus-terusan seperti itu. aku ingin cinta seperti dulu, saling memperhatikan dan saling memberi kebahagiaan.

Aku tak bisa memungkirinya, dua bulan ini aku tersiksa ternyata, tersiksa karena kerinduan, bagaimana kabarnya saat ini? aku benar-benar rindu dengan manjanya dia, rambut panjangnya, putih kulitnya dan bola matanya yang bening coklat. aku teringat saat pertama kali jadian dengannya, dia ingin membuktikan rasa sayangku padanya. iya malam itu aku masih mengingatnya.

"Kalau kakak bener-bener sayang sama lia dan ingin Lia terima cintanya, saat ini juga, tengah malam ini juga kakak kesini, cukup berdiri selama sepuluh menit didepan rumahku setelah itu pulanglah..."

Aku gemetar membaca sms itu, padahal kala itu aku sedang berada di kota Bogor, tengah malam ini aku harus kejakarta kerumahnya, aku bingung, kalo buka karena cinta ini aku tak mungkin membangunkan sepupuku yang sedang asyik mimpi indah untuk mengantarkan aku kesana dengan motor vespanya, alhasil dalam keadaan ngantuk ia terpaksa mengantarkan aku ke Jakarta, ia masih menggunakan pakain tidur, ia menggigil menyetir motornya, sementara aku dibelakangnya tersenyum sumringah, " Lia akan menerima cintaku..."

sejam setengah aku tiba didepan rumahnya, berdiri dihadapan pintu kamarnya, Lia menyalakan lampu kamar dan memandangiku lewat jendela dengan tersenyum, tak lama kemudian smsnya masuk.

"terimakasih I Love U kakak..."

Aku berteriak bahagia seakan-akan menang dalam perlombaan, sementara sepupuku manyun-manyun kedinginan.

Ah... kini semua menghilang, aku sendiri yang membuat semuanya menjadi seperti ini.

****

Malam ini Doni sahabatku datang membawa sebotol Coca cola dan keripik singkong, ia baru saja pulang dari Medan, aku manyun manyun saja karena merasa sedih.

"Ada kejutan buat lo dan Lia... nih tiket gratis nonton konser Smash di JCC... nyokap punya banyak tiket gratis..." Ucap Doni tiba-tiba.

"Udah nggak penting Don, Gue udah ninggalin Lia dua bulan ini..." Ucapku lemah.

"Whats... gue udah bantu lo jadian ma dia total, lo ninggalin dia gitu aja? ada apa sob... percuma dong gue muji-muji lo didepan dia biar dia makin cinta sama lo... ah, payah lo..." Ucap Doni sedikit marah.

"Gue bosen denger cerita dia tentang smash, dikit-dikit smah, dia udah nggak perhatian lagi ma gue..."

"Ah... lo kayak anak kecil, yang namanya cinta itu satu jiwa man, apa-apa yang disukai lia lo harus hargain, karena lia bagian dario hiduplo... karena Lia itu pacar lo..."

Aku terdiam... hanya diam mendegarkan nasehat Doni tentang percintaan semalaman, sampai dia bosan, sampai dia pamit pulang kerumahnya. setelah hanya aku dikamar kosku, kulihat gitar tetanggaku yang sudah seminggu ini menginap dikamarku, beserta buku musiknya, aku merasa bersalah pada Lia, kata-kata Doni banyak benarnya, aku memang egois, kayak anak kecil. ah.... aku rindu Lia... kuambil gitar itu dan kucari lagu Smash di buku musik, kunyanyikan dengan merdu mataku tiba-tiba sembab.

Kenapa hatiku cenat-cenut tiap ada kamu
Selalu peluh pun menetes setiap dekat kamu
Kenapa salah tingkah tiap kau tatap aku
Selalu diriku malu tiap kau puji aku

Kenapa lidahku kelu tiap kau panggil aku
Selalu merinding romaku tiap kau sentuh aku
Mengapa otakku beku tiap memikirkanmu
Selalu tubuhku lunglai tiap kau bisikkan cinta

You know me so well (you know me so well)
Girl i need you (girl i need you)
Girl i love you (girl i love you)
Girl i heart you
I know you so well (i know you so well)
Girl i need you (girl i need you)
Girl i love you (girl i love you)
Girl i heart you

Tahukah kamu saat kita pertama jumpa
Hatiku berkata padamu ada yang berbeda
Tahukah sejak kita sering jalan bersama
Tiap jam menit detikku hanya ingin berdua

Tahukah kamu ku takkan pernah lupa
Saat kau bilang kau punya rasa yang sama
Ku tak menyangka aku bahagia ingin ku peluk dunia
Kau izinkan aku tuk dapat rasakan cinta

You know me so well
Girl i need you (girl i need you)
Girl i love you (girl i love you)
Girl i heart you
I know you so well
Girl i need you (girl i need you)
Girl i love you (girl i love you)
Girl i heart you

Hatiku rasakan cinta, dia buatku salah tingkah
I know you so well, you know me so well
You heart me girl, i heart you back
I miss you, i love you, ah ah ah
I need you, i love you, i heart you baby
I need you, i love you, i heart you baby

Baby, you know me so well (you know me so well)
Girl i need you (girl i need you)
Girl i love you (girl i love you)
Girl i heart you
I know you so well (i know you so well)
Girl i need you (oh i need you)
Girl i love you (oh i love you)

Tak ada yang bisa memisahkan cinta
Waktu pun takkan tega
Kau dan aku bersama selamanya

Mataku semakin sembab, aku benar-benar merindukan Lia...

****

Sore itu, setelah pulang kerja, aku terkejut melihat seorang perempuan remaja berdiri mematung menghadap pintu kosanku. dari rambutnya aku kenal, tiba-tiba ia berbalik, ia gadis itu sudah sampai kesini, Lia.

"Kakak jahat, kakak tega ninggalin Lia gitu aja, kakak pikir Lia siapa, kakak bener-bener nggak ngerti gimana persaan Lia semnejak kakak menghilang...untung ada kak Doni, jadi tahu dimana kakak pergi..."

Aku hanya terdiam, ingin aku mendekatinya dan menghpus air matanya.

"Ngomong kak, kenapa? apa salah Lia? kalo emang ini semua karena kakak bosen dengerin Lia curhat tentang Smash, Lia udah ngebuang semua poster Smash dikamar, ngebuang semua baju Smash, walpaper Smash di HP dan semua tentang Morgan dan Smash udah Lia hapus... tapi kakak janji jangan tinggalin Lia lagi." Ucapnya sambil menangis.

Aku tak tega melihatnya menangis seperti itu, suasana dramatis tiba-tiba saja didukung oleh turunnya rintik-rintik, aku hanya diam dan diam tak tahu harus berbuat apa, aku benar-benar merasa bersalah pada Lia. tiba-tiba saja Lia berlari kearahku, ia memelukku erat, sumpah baru kali ini aku menyentuh gadis ini, selama ini syangku padanya juga seperti sayangku pada adik sendiri. kedua tanganku kaku untuk memeluknya kembali, lia menangis dipelukanku.

"Jangan tinggalik aku lagi kak, Lia mohon..." Ucapnya terisak, rintik-rintik hujan terus berjatuhan.

"Kakak yang minta maaf, kakak udah kayak anak kecil, Lia nggak perlu ngebuang Smash dikehidupan Lia, selama itu menjadi warna hidup buat Lia lakukan aja... "

Ucapku pelan, Lia melepas pelukannya, ia menunduk.

"Iya... kalo gitu kenapa harus Lia buang semua... jadi nyesel deh ngebuang semuanya tentang smash... oh yak, tahu nggak... Lia udah ngedapetin semua tanda tangan tentang Smash lo... ini masih ada tanda tangannnya, sorry yang ini nggak bisa Lia buang soalnya Lia harus berhimpitan dengan bau keringat untuk ngedapetin tanda tangan ini..." Lia langsung terhenti saat aku menutup mulutnya dengan jari tanganku.

"Ada dua tiket gratis nonton konser Smash di JCC... siapkan dirimu, cari baju bagus minggu depan kita nonton berdua..."

Lia tak bisa berucap apa-apa lagi, kulihat ia begitu bahagia mendengarnya, tak lama kemudian hujan turun dengan deras, kami biarkan tubuh kami dibasahi hujan, untuk merayakan hubungan kami yang kembali dimulai...

Untuk Smash... thanks, udah ngebuatku sadar akan artinya belahan jiwa...

Jakarta, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar