Selasa, 30 Oktober 2012

Kata Mereka Tentang Novel "Tell Your Father that I am a Moslem

Pilo Poly Cendolers :

|

Cinta memang memiliki ruang khusus disetiap hati yang merasakannya. Seperti lumut yang tak pernah lelah menjadi pendamping batu-bata yang lembab. Atau dinding-dinding sumur yang menua.

Seperti itu juga cinta seorang Maryam dan David dalam Novel Tell Your Father that I am a Moslem. Mereka - Maryam dan David memilik keyakinan berbeda. Maryam Seorang anak Pejabat Uni Emirat Arab Muslim, sedangkan David seorang anak asuh salah satu Gereja di Amerika., tapi ketika cinta sudah bicara, apapun akan terjadi. Ia bagaikan seorang yang dahaga panjang, terus mencari, terus mencari titik air itu. Kemana pun ia akan tuju.

Tanpa digurui, Novel Bang Hengki Kumayandi ini, salah satu Mahasiswa di Negeri Jiran Malaysia, mengajak kita untuk menelisik kembali, arti kesempurnaan cinta sebenarnya. Tak ada keterpaksaan. Ia adalah kesejatian yang sempurna. Dan, bagi yang suka baca novel, aku sarankan novel ini.


Ayhesa Chantheeque :

Hiks hiks... Kak Hengki harus tanggung jawab nih, tadi langsung download versi Pdf-nya, dan baca sampai tuntas, aku tuh lagi flu malah dibikin mewek di bab-bab terakhirnya. Dave-Maryam ... Hwaaaaak Meleeeeer ...!



Ni Ketut Tini Sri :

Wah... baru selesai nih baca novelnya Mas Hengki. Tell Your Father that I am a Moslem. Top abis! Sanggup menderaikan (mungkin) lima liter air mata yang terus mengucur saat Tini menulis disini. Satu pelajaran penting yang Tini dapat petik dari karya mas Hengki.... Kecintaan terhadap Tuhan akan membuahkan rasa yang manis pada akhirnya. Meskipun andai sebaliknya yang terjadi di atas semua persoalan kehidupan, Tuhan masih menyayangi kita, umatnya. Thanks a lot... memberi Tini begitu banyak pencerahan dalam alur cerita ini. Secara pernah mengalaminya juga :D
Btw mau dong baca karya yang lainnya :D (ngareep)



DyyCha Dyyah AtyyCha :

24 Oktober pukul 14:05 · 

Membaca Novel Tell Your Father That I’m Moslem (Salah satu E-book PNBB ke 26) yang sengaja saya download dari perpustaan On-line... Pertama saya kira cerita ini biasanya, yaitu tentang cinta para remaja. Tetapi, setelah menelisiknya lebih dalam, ternyata jauh dari apa yang saya kira. Kisah yang mengharukan. Membuat saya menangis tersedu-sedu dan sempat berulang beberapa kali di bagian akhir cerita. Meskipun alurnya sederhana, tapi Kak Hengky berhasil membawa saya mengarungi setiap babak dan merasakan masalah yang dihadapai Maryam dan Dave.
Cinta antara dua keyakinan. Membutuhkan pengorbanan yang sangat besar untuk itu. David, itulah tokoh yang saya kagumi atas kegigihan dan kesabarannya untuk meluluhkan hati Maryam. Memegang teguh ajaran agama masing-masing. Kak Hengki berhasil membuat setiap karakter tokoh menjadi hidup. Imajinasi yang hebat...
Satu lagi, Kak.. Alangkah lebih indah jika settingnya lebih diperjelas dan dipertajam...
Maaf, Kak Hengki.. Itulah pendapatnya saya. Secara keseluruhan novel ini benar-benar membuat air mata saya terkuras habis. Sampai teman sebangku saya terkejut melihat saya menangis beberapa kali... Akhirnya, teman saya tertarik untuk membacanya juga.
Alhasil, kami berdua saling berlomba untuk menesteskan air mata. Alias selalu berlinang air mata ketika membacanya.. (^_^).

Kutunggu untuk novel selanjutnya, Kak....
Terima kasih... (>,<)... :-)



Mayoko Aiko :
|
Apik!
Wajib download.



Nilam Nahariah :

subhanallah... keren :)



Hasudungan Rudy Yanto Sitohang :

Selamat broo Hengki Kumayandi...berani mengangkat tema ini, jangankan di amerika, di negeri kita saja demarkasi SARA juga sangat-sangat kental...Masyarakat kita belum bisa dan terbiasa menerima perbedaan terutama untuk keyakinana yang berbeda, apalagi dikaitkan atas nama cinta. Amerika masih lebih liberal dalam masalah pilihan keyakinan, sedangkan di negeri ini masih belum...


Rini MOy Stefanie :

Sudah saya miliki dan telah selesai membaca novel ini dalam versi digitalnya. Terima kasih bang Hengki Kumayandi. Ini sangat apik! ^_^


Pilo Poly Cendolers :
|
Pertama kali aku lihat postingan bang Hengky tentang novel digital ini, aku langsung download sesuai saran beliau. Lantas apa yang terjadi? Aku tak dapat berhenti pada satu titik tertentu. Keinginan bacaku terus dipacu. Apalagi bang henky mengangkat tema percintaan yang begitu dalam. Tanpa merasa didikte, novel ini sudah pantas sekali untuk dibukukan. Dan menjadi novel rekomendasi.


Rashashi Ihsani Redian :

Novel dengan tema antipati Islam yang tengah merebak di negeri Paman Sam selalu menarik minatku, seting lokal di negeri tempat dimana demarkasi SARA begitu kental dalam kultur sosial masyarakatnya.sama dengan novelku yang sudah rampung namun belum diterbitkan penerbit.meski tetap beda plot dan konfliknya,salut untuk karyanya mas hengki:)


Jang Shan :

Tell Your Father that I am a Moslem
A Novel By Hengki Kumayandi
“Jika kau berjanji tak akan pernah menyentuh aku dan menghargai aku sebagai wanita muslim. Aku mau jadi kekasihmu, karena aku juga sayang padamu.”ucap Maryam tanpa berpikir panjang lagi, ia sangat mencintai remaja ini.
“Panggil aku Dave atau David, nama lengkapku David Stuart, anak dari seorang Pastur di gereja terbesar di kota ini. Dan satu lagi, aku bersedia tak akan menyentuhmu selama menjadi kekasihmu.”
***
Apa yang tergambar dalam benak Anda tentang Cinta? Apa itu cinta? Cinta, yang membuat Anda di bayangi wajahnya, yang membuat hati anda berdegup hebat saat bertatapan dengannya, yang bisa membuat Anda sakit, yang membuat Anda senang berada di sisinya, yang membuat Anda sedih, kalut, gelisah.
Lalu bagaimana dengan Cinta dari dua insan yang berbeda keyakinan? Haruskah hubungan itu berlanjut? Sementara keduanya sangat mengimani agama masing-masing. Itulah yang di alami Maryam, seorang gadis Muslimah yang shalehah, anak dari seorang Duta Besar Uni Emirat Arab untuk wilayah New York. Awalnya Maryam tak ingin ikut, dia hanya ingin tetap sekolah di Dubai. Namun sang ayah tak mau jauh dari anak satu-satunya, maka Maryam tak bisa menolak. Setelah kepergian kakak Maryam, Asiyah beberapa tahun lalu. Karena depresi berat soal Cinta, Asiyah bunuh diri. Dan itu membuat ayahnya tak mau lagi kehilangan anaknya karena keegoisan dirinya sendiri.
Maryam di sekolahkan di High School yang mayoritasnya Non Muslim. Bahkan mereka menyebut Maryam adalah teroris. Sampai seisi kelas hanya ada Isti Maryam
saja, murid lain tak mau di sekolahnya ada teroris.
Pria bermata biru, berkulit putih dan berambut pirang ikal itu adalah seorang anak Pastur. Rushel Marthin sang pastur menemukan seorang bayi laki-laki di depan gereja. David itulah nama yang di berikan Rushel. Meski David bukan anak kandungnya, bagi Rushel David adalah segalanya.
Seorang teman David bernama Jardon, mengabari David bahwa di sekolahnya ada seorang murid teroris. Sontak membuat David penasaran ingin melihat langsung seseorang yang di ceritakan temannya.
Setelah David keluar dari rumah sakit, ia langsung semangat pergi ke sekolah. Ia ingin cepat-cepat membantu teman-temannya untuk mengusir teroris itu.
“There she is, Dave. (itu dia, Dave)” Jardon berujar sambil menoleh kea rah Maryam, David pun ikut menoleh kea rah Maryam.
David terperangah, sosok wanita berwajah cerah it uterus menunduk. Matanya yang bening biru, hidungnya yang mancung, serta alisnya yang tebal dan menyatu membuat David terpaku.
“Are you sure that is a teririst, Jardon? (apa kau yakin bahwa dia seorang teroris, Jardon)”
“You don’t believe me, Dave? Look at her big veil, somday you’ll see her concealing bomb over her veil. (Kau tidak percaya, Dave? Lihat jilbab besarnya? Suatu saat kau akan melihatnya menyembunyikan bom di balik bajunya.
Hanya Dave yang percaya bahwa Maryam bukan teroris, hanya seorang siswi Muslim. Dave mulai merasakan getaran aneh saat pertama melihat Maryam. Dave membela Maryam di depat murid lain, dan itu membuat Maryam merasa tenang karena ada teman yang mendukungnya. Entah apa yang David rasakan sehingga ia berubah pikiran untuk tidak ikut campur dengan pernyataan teruris yang di tuduhkan Jardon pada Maryam. Bagi David , wajah secerah itu tak mungkin ada niat jahat untuk menghancurkan sekolah dengan bom.
Benih-benih cinta tumbuh di antara mereka, semakin dalam cinta itu. Di sebuah Halte mareka berlari , saling mendatangi satu sama lain. Maryam tak percaya ia bisa melakukan itu. Tepat 10 senti saling berhadapan, mata Maryam berair.david ingin lebih mendekat lagi dan bersiap-siap dalam posisi ingin memeluk Maryam.
“Jika kau memelukku, maka butuh waktu empat puluh tahun bagi Tuhanku untuk mengampuniku.biarkan kita sedekat ini. Hanya sebatas ini,” ucap Maryam sambil menangis tak tahan menahan rindunya. Ia ingin melepas kerinduannya, namun ia masih ingin menjaga kesuciannya.
“Aku… Aku selalu memikirkanmu… Entahlah.” Agak gugup David mengatakannya.
Maryam terdiam. Mereka sama-sama diam, tak mampu mengatakan perasaan mereka masing-masing.
“Astagfirullah…. Astagfirullah…” bisik hati Maryam sambil terisak-isak.
“Are you crying?” Ucap David lalu mengeluarkan sapu tangannya. Ketika ia hendak menghapus air mata Maryam, Maryam menolak.
“Don’t touch me!” Maryam berbalik tak mau mengatakan perasaannya kepada David. Ia berjalan meninggalkan David.
“Aku mencintaimu. Apakah juga butuh waktu empat puluh tahun bagi Tuhanmu untuk mengampunimu, jika aku mencintaimu?” Tanya David sambil meneteskan air mata.
“My name is Maryam. Call me Maryam!” ucap Maryam terhenti masih membelakanginya. Ia sangat terkejut mendengar pengakuan cinta dari David, dadanya bergetar. Untuk pertama kalinya dia mendengar kata itu selama hidupnya .
“Answer my question, I wanna be your boyfriend and honestly. I’ve never felt this way before, please. Say something, Maryam!”
Maryam berbalik, lalu mengangkat wajahnya dan memandangi wajah David dengan seksama.
“Jika kau berjanji tak akan pernah menyentuh aku dan menghargai aku sebagai wanita muslim. Aku mau jadi kekasihmu, karena aku juga sayang padamu.”ucap Maryam tanpa berpikir panjang lagi, ia sangat mencintai remaja ini.
“Panggil aku Dave atau David, nama lengkapku David Stuart, anak dari seorang Pastur di gereja terbesar di kota ini. Dan satu lagi, aku bersedia tak akan menyentuhmu selama menjadi kekasihmu.”

***
Perjalanan cinta antara Maryam dan Dave semakin pelik. Kendala terbesarnya adalah tentang keyakinan yang di anut oleh mereka berbeda. Itulah yang membuat orang tua keduanya tak mengizinkan. Dan berusaha memisahkan mereka.
“Maryam…”
Maryam berbalik menghadap kea rah David seraya menunduk.
“Peluk aku!”
David terbelalak.
“Apa? Kau kenapa?” david terkejut, seolah tak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya.
“Peluk aku sekarang, Dave! Aku ingin berada di pelukanmu, Dave, biar aku tenang…”
“Aku tidak mau. Aku tidak mau melakukannya karena butuh empat puluh tahun bagi Tuhanmu untuk mengampunimu. Bukankah kau sendiri yang bilang seperti itu padaku, Maryam?” sejujurnya hati kecil David pun menginginkannya, tapi ia ingat betul apa yang pernah di ucapkan gadisnya itu.
“Ini terakhir kalinya waktu yang tersisa bagi kita untuk saling mencintai, Dave. Setelah ini kau harus melupakanku. Aku ingin terakhir kalinya kau menyentuhku, sebab aku ingin menyudahi hubungan ini. Selamanya. Meski harus empat puluh tahun bagi Tuhanku untuk mengampuniku.” Teriak Maryam…….


Bagaimanakah kisah selanjutnya? hanya bisa Anda tau di Novel karya Hengki Kumayandi berjudul ' Tell Your Father that I am a Moslem '
Menurut saya kisah cinta ini sangat mengharukan, lalu sampai di ending baru lega.... sebuah Hidayah. Novel yang keren. semoga Novel ini segera terbit. Sukses mas Hengki. maaf Resensiku gak bagus. Terimakasih..


Jang Shan :D 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar